Tiga Hari menjelang KDS

Tak seperti hari2ku biasanya, saat ini ku dilanda ketakutan, kecemasan, kekhawatiran dan ketegangan yang begitu besar. tak bisa dibendung hingga mata ini seakan-akan ingin mengeluarkan bulir2 air yang setidaknya memberikan tanda bahwa memang begitu stresnya diri ini. Temen disamping berkata, "Butek banget raimu cah!!"==> suatu pernyataan betapa gak sedapnya wajahku dipandangnya. Beberapa hari yang lalu temenku sms ke diriku, setidaknya memberikan support ke diri ini pada saat itu....begini smsnya...

"Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar tentang ketulusan. Ketika usahamu dinilai tak penting, maka saat itu kau sedang belajar tentang keikhlasan. Ketika hatimu terluka dalam, maka saat itu kau sedang belajar tentang memaafkan. ketika kau merasa lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar tentang kesungguhan. ketika kau merasa sepi dan sendiri maka kau sedang belajar tentang ketangguhan. Belajarlah untuk memahami dan menghargai orang lain maka saat itu kau belajar untuk mendewasakan diri"

Suatu kata2 indah yang pada saat itu memberikan diriku semangat tuk tulus, ikhlas, bersungguh-sungguh, tangguh dan belajar menjadi dewasa dengan senantiasa memaafkan orang lain. Tetapi jelas nyata ku tak kan bisa bekerja secara sendiri. banyak hal yang harus ku lakuin. tak cukup hanya berkutat di urusan Menwa aja. Sampai kapan ni bakal berlangsung ya?

Pernah mendapat masukan dari orang, "He...kalo kamu mo diikutin orang, jadilah dirimu orang baek, jangan sekali mengkritik tajam, jangan mencerca dan jangan mengeluh. Biasain juga ngasih penghargaan yang jujur dan tulus. Selain tu kamu juga harus mampu bangkitin minat orang yang kamu minta tuk ikutin kamu." Yah setidaknya beberapa dari saran dia dah pernah kucoba, dan kupun berusaha sebaik mungkin tuk jalanin saran tu....Tapi ya beginilah....Kalo pernah senior bilang "One Man Show". Bekerja sendiri tanpa orang mo kut ngebantuin.

Tiga hari kegiatan KDS, ya hampir sama kejadiaanya dengan kegiatan2 sebelumnya. tak terkoordinir rapi. Dukungan dari banyak pihak mengalir, tapi orang didalamnya belum bener-bener siap. trus mo sampe kapan donk?

Ku masih menaruh harapan besuk hari menjadi titik terang semua ini. Wadan Yonif 315/Grd, besuk saya menghadap Anda. Pasiter, tunggulah diriku besuk juga. Ku kan menghadap setelah dari Yonif 315/Grd. Anggota lain, moga dah tau pa yang harus mereka kerjain. Alumni, tolonglah juniormu ini....Ya Alloh bukakan jalanmu tuk kami, agar segala sesuatunya berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan awal.
Bismillahirrohmaannirrohiim...

0 komentar:

Posting Komentar